MEMBUAT Sistem Komunikasi SEDERHANA
Dalam kegiatan belajar ini, Anda
diharapkan dapat membuat atau merakit beberapa sistem komunikasi. Yang dimaksud
merakit disini, anda menyiapkan bahan-bahan atau komponen yang ada dipasaran
seperti alat komunikasi di bawah ini.

Beberapa
alat komunikasi seder-hana dapat kalian buat sendiri antara lain :
1.
Kentongan
Kentongan
adalah suatu alat komunikasi sederhana dengan ciri bunyi. Kentongan dapat
terbuat dari kayu, bambu, atau logam. Prinsip dasar kentongan adalah menghasil-kan
bunyi yang cukup jelas atau keras. Prinsip
tersebut ada kaitannya dengan membuat lubang pada benda yang dapat menampung
udara. ruang Kentongan dapat kita temukan di desa-desa terutama pada ronda
malam.
2.
Telepon Tali
Media
tali dapat kita gunakan sebagai alat komunikasi sederhana sebagai telapon
mainan. Perangkat alat tersebut terdiri atas dua buah wadah seperti kaleng
bekas yang dihubungkan dengan tali pada ba-gian alas kaleng dengan melu-banginya.
Apabila tali dibentangkan dan digunakan untuk berbisik maka kita akan lebih
jelas mendengan bisikan tersebut.
3. Kode
Cahaya

4. Kode
Semaphore


5. Bel
Listrik
Salah satu alat
komunikasi sederhana dipakai di sekolah, rumah atau tempat umum lainnya adalah
bel listrik.
Cara kerja bel
listrik menggnakan prinsip kerja magnet, magnet yang dimaksud adalah magnet
sementara, dimana jika batang besi lunak yang dililit kumparan dialiri listrik
maka batang besi lunak tersebut akan berubah menjadi magnet, demikian pula jika
arus listrik diputuskan maka sifat kemagnetan besi lunak tersebut akan hilang
pula. Sifat magnet sementara sama dengan sifat magnet permanent yaitu dapat
menarik logam besi (lengan).
Perhatikan gambar, saklar ditekan listrik mengalir ke
dalam kumparan ,batang besi menjadi magnet mengakibatkan plat besi tipis
yangmemilikibandul pemukul tertarik kea rah magnet sehingga bel berbunyi, pada
saat yang bersamaan listrik terputus pada titik P (ujung sekrup pengatur)
sehingga kumparan kehilangan arus listrik yang mengakibatkan magnet menjadi
netral dan plat baja tipis terlepas dari magnet pada waktu yang bersamaan ujung
sekrup bersentuhan kembali dengan plat baja tipis sehingga arus kembali
memasuki kumparan dengan ujung sekrup (P) mengakibatkan terjadi magnet kembali
kemudian magnet menarik batang baja tipis demikian terjadi berulang-ulang.

6. Radio Penerima
Sederhana
Sehari-hari yang kalian ketahui
tentang radio sebenarnya adalah sebuah pesawat radio penerima yang berfungsi
menerima gelombang radio AM atau FM yang dipancarkan oleh pemancar radio.
Dibawah ini adalah skema blok penerima radio


Sistem komunikasi radio penerima meliputi beberapa
komponen di bawah ini.
a. Antena
penerima
Antena ini berfungsi menangkap gelombang radio
termodulasi (AM atau FM) yang dipancarkan oleh pesawat pemancar.
b. Rangkaian
penala
Rangkaian penala ini berfungsi memilih satu gelombang
radio termodulasi dari sekian banyak gelombang radio yang mendekat ke antena
dan membangkitkan fre-kuensi tinggi. Karena gelombang termodulasi banyak maka
diguna-kan kapasitor variabel untuk memilih salah satu dari gelombang tersebut
dengan mengubah besar kapasitas dari kapasitornya.
c. Rangkaian
detektor
Getaran listrik yang diterima penala masih bercampur
antara getaran listrik suara dan getaran listrik pembawa gelombang, sehingga
rangkaian detektor disini berfungsi untuk memisahkan kedua getaran gelombang
tersebut dimana getaran listrik suara diteruskan tetapi getaran pembawa
gelombang dihilangkan ini terjadi karena rangkaian detektor berlawanan dengan
cara kerja modulator. Dioda dipasang dan berfungsi untuk menyerahkan sinyal
termodulasi rf dengan menghi-langkan setengah siklus negatif dari sinyal. Sedangkan
kapasitor berfungsi untuk melewatkan getaran listrik (frekuensi audio) dan menghilang-kan
getaran pembawa gelombang ketanah.
d. Earphone
Alat yang biasa digunakan di radio untuk menghasilkan
suara adalah loadspeaker, tetapi pada rangkaian ini digunakan earphone karena
getaran listrik yang keluar dari detektor memiliki intensitas lemah
(amplitudonya kecil). Dalam proses pembuatan rangkaian pesawat penerima radio
sederhana sebaiknya guru pembimbing lebih banyak memperlihatkan pada proses
merangkai komponen tersebut agar sambungan-sambunyannya baik sehingga alat
tersebut dapat bekerja dengan baik.
========================

[1].
Sarwo Edy Suprio. 1997. Komunikasi Radio. Jakarta: Elex Media Komputinda, Kelompok
gramedia.
[2].
Erwini R.M. 1986. Pengantar
Telekomunikasi. .Jakarta: Multimedia, Gramedia Grup.
[3].
Gayo Iwan. 1996. Buku
Pintar. Jakarta: Penerbit Upaya Warga Negara.
[4].
Cangara Hafied. 1998. Pengantar
Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
[5].
Ahadiat, dan Barus. 1998. Komunikasi 2. Bandung: PPPG Teknologi
[6].
Buttelling. 1996. Technic
Communication 1. Leiden, SMA Educatieve Uitgevers
[7].
Marteen Kanginan. 1999. FISIKA 3. Jakarta: Erlangga, Gelora Aksara Pratama.
[8].
.......................... 2000. Ensiklopedia Teknologi dan Komunikasi. Jakarta
[9]. ..........................
2000. Ensiklopedia Komunikasi. Jakarta